Kamis, 08 Mei 2008

Mengajar dengan Bola

Oleh Suyatno

Apapun dapat digunakan menjadi media pembelajaran asalkan memenuhi persyaratan berupa, menantang, menarik, aman, praktis, dan mampu membawa realisasi kompetensi yang diharapkan. Begitu pula, bola dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang mampu mengajak siswa ke tingkat keterlibatan yang paling bagus. Bola mempunyai daya tarik sendiri bagi siswa karena bentuk, warna, dan geraknya.

Berikut penggunaan bola dalam pembelajaran. Untuk pembelajaran IPA terutama berbasis fisika tentang gerak dan gaya, bola dapat digunakan dengan cara bola dilempar dengan tingkat ketinggian yang berbeda-beda, siswa akan dengan cepat mengenali gerak dan gaya bola tersebut. Untuk pembelajaran bahasa, bola dapat diberi tempelan kalimat, kemudian, siswa menyebutkan jenis kalimat tersebut. Untuk pembelajaran IPS, bola dapat ditempeli atau digambari inti kata IPS yang kemudian dapat menjadi titik awal siswa untuk bercerita.

Siapkan bola sesuai dengan jumlah siswa sehingga tamnpak bervariasi kalau dipandang. Kemudian, tempellah bola dengan kalimat, inti kata, gambar, dan apa saja sesuai dengan pembelajarannya. Masuklah ke kelas dengan keranjang bola berwarna-warni yang telah disiapkan tempelannya. Berilah ilustrasi awal sebagai pembuka pembelajaran yang akan mengarah pada permainan bola. Setelah itu, lemparlah bola secara acak ke beberapa anak terlebih dahulu untuk memberikan contoh penggunaan bola. Kalau dirasa siswa cukup mengenali sistem permainan, mulailah bermain dengan memberikan semua bola ke setiap anak secara acak bergantian. Anak yang mendapatkan bola langsung mencatat makna atau isi kata dari bola ke buku tulisnya.

Pada kesempatan pertama, siswa pasti riuh sekali karena sebelumnya tidak pernah bermain seperti itu. Untuk itu, jangan ragu menerapkan andai siswa sangat ramai. Tidak mengapa. Siswa ramai pertanda mereka sangat senang. Yang paling penting, guru harus berkonsentrasi pada pencapaian kompetensi melalui bola tersebut. jangan sampai pembelajaran bergeser pada bermain semata.

Setelah selesai bermain, guru perlu untuk mereviu pembelajaran dengan bertanya pada siswa mengenai hal-hal yang pernah dilakukan. Hal itu digunakan untuk mengecek apakah anak mempunyai nilai tambah setelah bermain bola. Jangan lupa, saat mereviu, guru mempunyai misi untuk menanamkan dan menguatkan konsep pembelajaran sehingga terekam kuat dalam memori siswa.

Terakhir, cobalah dievaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Bandingkan hasilnya dengan hasil pembelajaran sejenis dengan cara ceramah. Pastilah berbeda hasilnya. Dengan bola, nilai anak akan terlihat baik dan meningkat.

Tidak ada komentar: